Pada suatu malam, saat saya selesai merampungkan paper Ethnic and Ethnicity saya, saya memikirkan satu hal. Tugas akhir mata kuliah Ethnic and Ethnicity adalah menulis sebuah paper dengan mengambil tema Ethnic Conlfict atau Pluralism and Democracy. Ada 40 lebih mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut dan saya pun berpikir tentu ada 40 lebih ide-ide brilian mahasiswa tentang kedua tema tersebut.
Saat itu kami diminta dosen pengampu untuk mengirimkan softcopy paper kami ke email beliau. Saya tidak tahu, setelah beliau terima dan koreksi akan beliau apakan paper-paper tersebut. Tentu sayang jika paper-paper yang telah dikerjakan mahasiswa dengan susah payah tersebut dimasukkan recycle bin begitu saja. Mungkin akan lebih baik bila dijadikan sesuatu yang bermanfaat, mungkin dengan diupload dan dijadikan sebuah jurnal online.
Jurnal online adalah sistem informasi yang memungkinkan kita mengunggah dan mengunduh hasil pemikiran orang lain untuk dijadikan pemerkaya wawasan kita dan referensi penulisan karya ilmiah. Konsep ini sebenarnya sudah ada di internet. Saya sendiri juga sering mengunduh jurnal-jurnal online untuk bahan bacaan di waktu senggang. Nah, concern saya, daripada paper-paper Ethnic and Ethnicity tersebut dibuang begitu saja, apa tidak sebaiknya dijadikan jurnal online agar bisa bermanfaat bagi mereka yang tertarik dan mencari referensi tentang kedua tema di atas?
Ini tentu juga bisa diaplikasikan pada mata kuliah lainnya, misal Theory of Culture, Academic Writing, Creative Writing, dan lain sebagainya. Ambil contoh Academic Writing. Bila ada essay karya mahasiswa yang cukup qualified untuk diunggah, mahasiswa lain tentu bisa mendapatkan contoh essay yang bagus karya teman mereka sendiri sehingga dapat belajar untuk meningkatkan kualitas penulisan mereka. Contoh lain misal di Theory of Culture, saat ada mahasiswa yang menulis paper tentang pentingnya inventarisasi aset-aset budaya nasional dan daerah kemudian mengunggahnya di jurnal online, mahasiswa lain atau peneliti yang mencari referensi tentang hal tersebut tentu akan terbantu dengan adanya jurnal online ini. Hal ini tentu akan sangat bermanfaat bagi dunia keilmuan dan pendidikan.
Saya mendiskusikan ide ini dengan beberapa teman sekelas dan kami cukup optimis dengan pelaksanaan ide ini hingga datang suatu berita yang kurang mengenakkan. Saat itu, dosen pengampu mata kuliah Method of Culural Research berang bukan main. Sebabnya adalah banyak mahasiswa yang melakukan tindakan plagiarisem saat mengerjakan tugas mata kuliah yang menjadi prasyarat skripsi tersebut. Jumlahnya pun tidak main-main. Lebih dari tujuh lima persen,kata beliau. Bahkan ada mahasiswa yang mengunduh skripsi dari suatu blog lalu mengganti nama penulisnya dengan namanya sendiri. Benar-benar parah.
kekhawatiran yang saya dan teman-teman saya alami kemungkinan dengan mudah terjadi. Niat sebenarnya yang ingin menyediakan informasi untuk memudahkan pembelajaran dan penelitian dapat dengan mudah dipelintir oleh tindakan plagiarisme beberapa mahasiswa yang menginginkan cara instan untuk meraih apa yang mereka harapkan. Kami sempat mendiskusikan beberapa masalah teknis untuk mencegah plagiarisme namun tetap saja ada celah untuk kesana dan mahasiswa plagiat tidak bodoh, kenyataannya mereka sangat kreatif namun sayang di jalan yang salah.
Plagiarisme dan pembajakan seolah memang sudah begitu melekat pada bangsa ini, bahkan pada golongan yang di kalangan terpelajar sekalipun. Tindakan copy-paste dari internet seakan sudah menjadi strategi jitu untuk 'menulis'paper. Parahnya beberapa kadang meng-copy-paste secara mentah-mentah, tanpa mengedit terlebih dahulu. "Nek copy paste mbok sing kreatif sithik!" begitu kata dosen pengampu Method saya. Saya pun mengurungkan niat untuk mengolah paper-paper berisi ide-ide brilian mahasiswa tersebut menjadi jurnal online, namun tetap mencari sikap terbaik agar paper-paper tersebut tidak dibuang dan menjadi sia-sia begitu saja namun tetap meminimalisir kemungkinan terjadinya plagiarisme. Ada masukan?
No comments:
Post a Comment