Saturday, January 1, 2011

Akhir Tahun yang Indah dalam Persahabatan yang Indah

Hari ini saya meluangkan hari terakhir saya di tahun ini dengan orang yang sama ketika saya menghabiskan waktu terakhir saya di bulan November lalu: Naeli, Wiwid, dan Ulfi. Mereka adalah sahabat-sahabat saya yang luar biasa, tidak hanya di mata saya namun saya yakin juga di mata-mata orang-orang di sekitar mereka. Karena keluarbiasaan inilah mereka terpilih menjadi wakil dari Fakultas Ilmu Budaya UNDIP untuk mengikuti suatu program kunjungan budaya ke Universitas Nagoya, Jepang, setelah menyisihkan tujuh puluh lebih pesaing yang tidak kalah hebatnya.

Sembilan hari waktu yang kami luangkan di Jepang benar-benar membuka mata saya tentang siapa mereka sebenarnya. Awalnya saya mengenal Naeli sebagai sosok pekerja keras. Dia mengurus berbagai macam dokumen yang kami butuhkan selama perjalanan. Saat kami mendapat masalah karena penerbangan kami yang tertunda, Naelilah yang langsung turun tangan. Tanpa kenal lelah dia berlari ke sana-ke sini memastikan semuanya terkendali. Karena peran vitalnya ini, kami menjuluki salah satu mahasiswi peraih IPK tertinggi di Ilmu Sejarah ini sebagai tour leader kami.

Wiwid dan Ulfi tak kalah hebatnya. Wiwid yang saat ini berada di semester tujuh jurusan Sastra Inggris ini pernah aktif di dunia broadcasting dan saat ini menyibukkan diri di kursus Bahasa Jepang miliknya. Wiwid memang sangat fasih berbahasa Jepang, mungkin sama fasihnya dengan Bahasa Inggrisnya. Karena kelebihan inilah, ia bersama Ulfi, berperan sebagai komunikator kami dengan para dosen dan teman-teman kami di Jepang. Sementara Ulfi, yang notabene juga salah satu peraih IPK tertinggi dan mantan ketua himpunan mahasiswa di jurusan D3 Jepang, memang juga memiliki kecerdasan linguistik yang lebih. Mereka berdualah yang berada di garis depan ketika kami harus berinteraksi dengan orang-orang Jepang yang kami temui; mulai dari bapak-bapak yang menghampiri kami ketika kami terdampar di bandara Ngurah Rai Denpasar hingga teman-teman Jepang yang mengantarkan kami jalan-jalan di malam terakhir kami di sana.

Di hari terakhir di tahun ini, kami kembali membicarakan mimpi kami untuk kembali ke negara yang telah memberi kesan yang cukup dalam di hati kami. Kami mulai menyadari, jalan menuju ke sana lebih terjal dari yang kami kira sebelumnya. Tapi saya yakin, mereka adalah orang-orang hebat. Bukan saja karena mereka dianugerahi kekuatan-kekuatan yang telah ada sejak pertama kali mereka melihat dunia, namun juga karena mereka berhasil menempa diri menjadi pribadi-pribadi berkualitas selama dua puluh tahun lebih keberadaan mereka di dunia ini. Saya yakin, orang-orang hebat itu akan dapat meraih mimpi mereka: termasuk jika mereka bermimpi untuk kembali lagi 'ke sana'.


No comments:

Post a Comment