Saturday, July 30, 2011

East Asian Effect

Entah kenapa satu tahun terakhir ini Tuhan lebih mendekatkan pada Asia Timur. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang didominasi oleh Amerika Utara, tahun-tahun terakhir ini pengaruh Asia Timur saya rasakan begitu kuat dalam diri saya. Pengaruh itu merasuk ke dalam budaya pop yang saya minati, orientasi belajar meneruskan pendidikan, dan sebagainya.

Jepang
Awalnya perhatian saya pada Jepang dalam hal budaya dan pendidkan tidak seperti pada Amerika Utara dan Eropa. Bahkan hingga saya terpilih mewakili universitas saya dalam kunjungan budaya ke Nagoya University, belum ada perasaan apa-apa pada Jepang.Namun, semuanya berubah ketika saya memulai perjalanan saya ke sana. Kemajuan teknologi, keramahan masyarakat, dan pemandangan eksotis yang belum pernah saya lihat sebelumnya benar-benar bisa membuat Jepang mencuri hati saya.

Kunjungan ke Jepang terasa begitu spesial karena untuk kali pertama saya melihat negara maju di Asia, setelah beberapa kali melihat Amerika Utara dan lewat di Eropa. Perasaan spesial itu ditambah lagi dengan sambutan host family, para dosen dan teman-teman di sana yang luar biasa hangat. Perlu saya akui, saat itu rasa cinta saya pada Jepang yang baru saja muncul tumbuh begitu cepat dan begitu kuat.
Nihon, suki des.

Effect: muncul orientasi untuk melanjutkan studi di sana, lebih sering mendengarkan lagi-lagu Jepan (AKB 48's songs, Moonlight Densetsu, Yumemiru Ai Tenshi), mencoba memainkan klub Jepang di J-League dalam Championship Manager.


Korea
Saat budaya pop Korea membanjiri Indonesia, saat teman-teman saya menggilai sinetron dan band Korea, awalnya saya bersikap agak skeptis. Hingga akhirnya saya sempatkan melihat kumpulan film dan video clip band-band Korea di laptop adik saya. Entah kenapa saat itu tiba-tiba saja muncul perasaan tertarik pada budaya Korea, terlebih saat melihat video clip SNSD :D.

Puncaknya saat kunjungan budaya ke Nagoya, saya bertemu dengan teman-teman delegasi dari Seoul National University. Di saat itulah, saya mendapat kesempatan untuk lebih mengenal budaya Korea. Sejak saat itu, saya merasa ikatan saya dengan Korea semakin menguat. Hankuk, saranghae.

Effect: more crazy about Korean pop culture, lebih familiar dengan Korean girl bands (boyband? Hmmm...not so much. :D )


Taiwan
Taiwan influence bermula ketika saya mendaftar sebagai camp leader di work camp IIWC. Seolah seperti jodoh, saya ditempatkan dalam bilateral work camp dengan VYA Taiwan. Jadilah saya camp leader bersama teman saya Mamum dalam Borobudur bilateral work camp kerja sama IIWC Indonesia dengan VYA Taiwan.

Work camp bersama teman-teman Taiwan memberi pengalaman, pembelajaran, dan kenangan yang sangat berharga pada diri saya. Dua minggu kami habiskan bersama melakukan kegiatan-kegiatan kerelawanan dan pembelajaran budaya. Sebagai camp leader, saya benar-benar harus bertanggung jawab untuk memastikan semuanya berjalan lancar, sampai pada titik dimana saya merasa melakukan semuanya demi orang-orang yang saya kasihi. Saya sepenuhnya sadar bahwa saya bertemu dengan mereka pertama kali di bandara Adi Sucipto Jogja sebagai orang lain dan berpisah di tempat yang sama dua minggu kemudian sebagai keluarga. Taiwan, wo ai ini.

Effect: Tiada hari tanpa Chinese music (kok Chinese? Lha iya, wong bahasanya Taiwan kan China); Yue Liang Dai Biao De Xin, Ni Yao De Ai.

Saturday, February 26, 2011

My Active Cellphone Numbers

In light of complaints addressed to me regarding my numbers,
I feel it is necessary to make a public announcement.
On this occasion,I would like to state the following points.
1. My official number is 0856 **** *294. Please do not delete it from your phonebook.
2. My old number 0857 **** *679 has been inactivated since few months ago. Please delete this number if you still save it.
3. In addition to the official number, I also use 0856 **** *867. However, as it is not my official number, it is subject to inactivation.
4. Since February 27 is the most beautiful day in the month, feel free to text or call me to either 294 or 867. :D

Thank you. ;)

A Memoir of a 17-year-old Yoga

Today (26/02), when I was looking for an old email in my email inbox, I accidentally found an email that I wrote for an AFS newsletter. This email is an essay about my experience living in the United States in 2004/2005. I wrote this essay about 6 years ago. I found it interesting to imagine a 17-year-old Yoga wrote this essay. Well, 6 years ago, I was still young, yet seemed to be idealistic. Chekc this out. ;)


It has been a long time since I said good bye to my family in Soekarno-Hatta International Airport , Jakarta . It has been a long time since I had orientation in Washington DC and chance to visit awesome monuments and memorials there. It has been a long time since I flew together with Joel to Buffalo and it has been a long time since I spent my first night in Western New York in Mrs. Jayne Mack’s house.

The time is continuingly passing by. I feel now a complicated feeling that the time I have to go back to my country is coming, either fast or slowly. It feels like counting the time second by second, filled with excitement of seeing again my lovely country of Indonesia and sadness of leaving America that makes me so welcomed and comfortable to spend a year of my life.

I begin questioning whether I have done enough for my self, my country, and both AFS and YES program. Sometimes I feel that I have accomplished my duty as an exchange student, but sometimes there is a feeling that comes out, intimidates, and pushes me to do more.

I have been socializing with my community in order to personally broaden my knowledge about American culture and diplomatically form a better understanding among people of the two countries. I have done many presentations to ‘reach’ people who I could not ‘reach’ before.

Throughout the year I have received many interesting questions from question about East Timor and becoming a Muslim exchange student to such question as “Do you keep monkey in your house?” I have also met many different people, from those who like talking about serious topics to those who just said “That’s cool.”

Further I have read news, articles, and opinions about Indonesia , mainly when Tsunami hit and devastated Indonesian province of Aceh and many other areas around the Indian Ocean . I began understanding how international world see and view my country. Yet, my emphasizing to my country increases and becomes even stronger.

For me, it is important to emphasize our country even if we are just teenagers. In fact the teenagers will be the future leaders of their country. In another hand, it is our duty as the young generation to participate in building our country. This idea has been filling my mind with the spirit of nationalism. In the other side, it has been burdening my back and making me feel responsible to elevate Indonesia ’s reputation.

The last I would thank to America for the entire incredible experiences and knowledge that will last forever in the rest of my life. America has been a great country for me. Thus, I hope the relationship between the United States of America and the Republic of Indonesia will be so much better, closer and more developed. Thus, I have a dream. I have a dream that one day American kids will sing Indonesia Raya while Indonesian kids sing the Star Spangled Banner.


Some of my experience in the States:




The Magic of Cyber Nation

Build your country of dream and exercise your managerial skills on:

Thursday, January 13, 2011

Kerikil-Kerikil Tajam di Penulisan Skripsi Kami

Sebagai mahasiswa, pastilah ada semacam impian dari kita untuk bisa menyelesaikan pendidikan tepat waktu. Hal ini tak terkecuali pula bagi mahasiswa jurusan Sastra Inggris terutama mereka yang mengambil Kajian Amerika. Namun hal ini mungkin akan mendapat sedikit kerikil tajam bagi yang mengambil jalur skripsi. Mengapa demikian? Kita sebagai mahasiswa Kajian Amerika secara mayoritas lebih banyak yang mengambil film sebagai objek materi. Hal ini dinilai karena film merupakan objek yang relatif lebih mudah dibanding dengan bilaharus observasi secara langsung. Akan tetapi di jalur inilah kerikil-kerikil tajam itu berserakan.

Pertama, Saat harus memilih film sebagai objek, kita sering “diharuskan” untuk memasukkan unsur eksponensial yang notabene belum pernah kita sentuh sebelumnya. Mungkin untuk beberapa aspek seperti elemen naratif, kita tahu meski hanya sejengkal. Namun saat menginjak wilayah sinematografi kita harus memutar otak, memeras keringat, dan membanting tulang. Selama lebih dari tiga tahun saya bersama jurusan Sastra Inggris, belum pernah saya (dan mungkin teman-teman yang lain juga) masuk teritorial ini. Hal ini semakin diperparah dengan ketidaksesuaian format yang diberikan dari satu dosen dengan dosen lain yang mengampu mata kuliah persiapan skripsi. Ada yang menyatakan bahwa naratif digabung dengan sinematografi tapi ada juga yang menyatakan harus dipisah.

Kedua, setelah tidak tahu menahu tentang standar penulisan, kita dihadapkan dengan kurang adanya standar penilaian dari dosen pembimbing dengan dosen penilai skripsi. Untuk bagian ini, jujur saya tidak mau banyak berargumen karena saya belum mengalaminya. Akan tetapi beberapa teman di jurusan saya mengatakan bahwa beberapa dosen penilai kurang setuju dengan format penulisan yang ada terutama bagian eksponensial.

Ketiga, sempat saya mengobrol dengan beberapa kawan dari kajian Amerika juga yang ternyata juga merasakan apa yang saya rasakan. Kami merasa setelah sekian tahun kami mengambil konsentrasi Kajian Amerika, rasa-rasanya kami sangat dangkal dalam hal metodologi penulisan skripsi dan teori-teorinya. Masih ingat dalan ingatan saya ketika di sebuah kelas seorang dosen bertanya di kelas, “Kalian dapat apa di Theory of Culture?” Sekelas diam semua. “Di Culture Criticism?” Sekali lagi, sekelas diam semua. Kami pun merasakan imbasnya sekarang. Kami harus mencari-cari sendiri cara-cara penulisan skripsi untuk Kajian Amerika dan teori-teori yang digunakan. Untuk itu, sangat bisa dipahami ketika di kelas Pre-Thesis ada segelintir teman yang dengan fasih membahas istilah-istilah seperti poskolonialisme dan false-coonciousness, karena yang segelintir itu kebetulan bacaannya banyak atau mengambil mata kuliah lintas peminatan, sementara sisanya berbekal apa yang mereka pelajari selama bertahun-tahun di Kajian Amerika.

Dari apa yang saya utarakan di atas mungkin elemen yang harus diperbaiki di jurusan kita bukanlah elemen ekstrinsik, naratif, atau sinematografi. Ya, mungkin kita harus bekerja ekstra untuk mereparasi bagian tersebut terutama eksponensial. Akan tetapi ada sebuah elemen lain yang benar-benar harus dikaji ulang; sebuah elemen yang tidak hanya menyentuh permasalahan skripsi saja; elemen yang sering kita lupakan tapi besar manfaatnya. Elemen itu adalah Standarisasi. Standarisasi pengajaran. Standarisasi pembimbingan. Dan standarisasi penilaian. Agar ketika kita berproses mengerjakan skripsi, ada sebuah pegangan yang disepakati bersama, sehingga kita tidak perlu khawatir pegangan yang kita anggap benar disalahkan oleh penguji skripsi.


*Ditulis oleh seorang teman yang meminta identitasnya tidak disebutkan.

Monday, January 10, 2011

Beasiswa Oxford Centre for Islamic Studies Scholarships (OCISS), University of Oxford, Inggris

The Oxford Centre for Islamic Studies is a Recognized Independent Centre of the University of Oxford. It was established in 1985 to encourage the scholarly study of Islam and the Islamic world. The Centre provides a meeting point for the Western and Islamic worlds of learning. At Oxford it contributes to the multi-disciplinary and cross-disciplinary study of the Islamic world. Beyond Oxford, its role is strengthened by an international network of academic contacts.

These scholarships have been established by the Oxford Centre for Islamic Studies to allow graduates to pursue study of benefit to the Muslim world.

Am I eligible?
Candidates should be applying to start a new graduate course at Oxford.

Please ensure you meet the requirements for entry to your course, including English language requirements.

Open to British Muslim students and students from the following developing countries in Asia and Africa: Afghanistan, Albania, Algeria, Azerbaijan, Bahrain, Bangladesh, Benin, Brunei, Burkina Faso, Cameroon, Chad, Comoros, Côte d’Ivoire, Egypt, Djibouti, Gabon, Gambia, Guinea, Guinea-Bissau, Guyana, Indonesia, India, Iran, Iraq, Jordan, Kazakhstan, Kuwait, Kyrgyzstan, Lebanon, Libya, Malaysia, Maldives, Mali, Mauritania, Morocco, Mozambique, Niger, Nigeria, Oman, Pakistan, Palestine, Qatar, Saudi Arabia, Senegal, Sierra Leone, Somalia, Sudan, Suriname, Syrian Arab Republic, Tajikistan, Togo, Tunisia, Turkey, Turkmenistan, Uganda, United Arab Emirates, Uzbekistan and Yemen Arab Republic.

You must be able to show how your intended course of study is of relevance to the Muslim world. UK students must also be Muslims.

What does it cover?
100% of university and college fees, and a grant for living costs (the rate in 2010-11 was £11,700).

Awards are made for the full duration of a student’s fee liability for the agreed course. If your scholarship is offered for a course lasting more than one year, the continuation of your scholarship each year is subject to an annual renewal process based on satisfactory academic progress. Scholars will be expected to write an annual report about their academic and social activities and achievements at the university.

How do I apply?
Apply at the same time as you apply to Oxford by selecting Oxford Centre for Islamic Studies Scholarships (OCISS) in the Funding Section of the University’s Graduate Application Form. Candidates should apply by Application Deadline 2 (7 January 2011 for Medical Sciences and Philosophy; 14 January 2011 for Said Business School applicants; 21 January 2011 for all other subjects).

You must also complete a Scholarship Supporting Statement and upload it together with your Graduate Application Form by the application deadline in order for your application to be complete.

If you do not apply in full by the deadline, you will not be considered for the scholarship, even if you have selected Oxford Centre for Islamic Studeis Scholarships (OCISS) on the Graduate Application Form.

How will I know if I have been successful?
Successful candidates will be notified by email by summer 2011 . This webpage will be updated to show when all decisions have been made. If you have not heard from us by the time this notice is posted, then your application to this scheme has been unsuccessful. Due to the volume of applications we receive, we are unable to contact unsuccessful applicants individually or provide feedback on applications.

Visit http://www.ox.ac.uk/feesandfunding/prospectivegrad/scholarships/university/ocis/

Beasiswa International Training Programme (ITP) ke Swedia

SIDA (Swedish International Development Agency) kembali menawarkan beasiswa bagi mahasiswa dan profesional muda di negara-negara berkembang seperti Indonesia untuk meraih beasiswa melalui program International Training Programmes (ITP) di Swedia atau di beberapa negara berkembang yang telah ditunjuk. Salah satu bidang yang ditawarkan untuk beasiswa pelatihan ini adalah Education for Sustainable Development in Formal Education.

Tujuan utama dari penawaran beasiswa pelatihan ini adalah memberikan kesempatan untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan ESD (Education for Sustainable Development/Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan) di sektor pendidikan formal. Program tersebut dipersiapkan untuk mengolaborasikan beragam pandangan dan pemahaman yang berbeda serta beragam mengenai ESD, baik dari sisi ekologi, sosio kultural, serta ekonomi.

Adapun program ITP akan dilaksanakan selama 9–12 bulan. Untuk program yang mengambil tempat di Swedia akan dilaksanakan mulai 12-30 September bulan di Stockholm dan Uppsala.

Bagi yang berminat, informasi bisa dilihat di https://itp.sida.se/itp/Programcatalog. Untuk format aplikasi beasiswa bisa diambil di https://itp.sida.se.

Pendaftaran beasiswa program ini akan ditutup 7 Februari 2011.

Thursday, January 6, 2011

"Ciptakanlah Perubahan, Meski Hanya Perubahan Cara Pandang."

Kemarin sore (5/6/2011), saat sedang asyik mengobrol dengan dua orang teman saya, Desita Anggraeni dan Prio Hananto, seorang pengajar di kampus saya datang menghampiri kami. Awalnya Pak Sarjo (bukan nama sebenarnya) hanya menyapa kami, namun sapaan singkatnya berlanjut menjadi sebuah pembicaraan hangat yang cukup menginspirasi kami.


Kami membuka pembicaraan dengan basa-basi seputar kepindahan kampus Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNDIP ke atas (Tembalang). Sedikit bercanda, saya, Desi, dan Prio mengatakan bahwa kami enggan pindah ke atas karena merasa lebih nyaman di bawah (Pleburan), selain karena letak kampus FIB Tembalang yang 'terpencil' dan adanya beberapa fasilitas yang tampaknya belum siap dipakai. Menanggapi hal ini, Pak Sarjo menjawab bahwa mau tidak mau, siap tidak siap kita harus pindah ke atas. Akhirnya terjadilah percakapan berikut:


Pak Sarjo: "Lha peraturan dari atas, dari rektorat kayak gitu. Mau gimana?"
Saya : "Kita ga bisa protes Pak?"
Pak Sarjo: "Sistemnya seperti itu. Tidak bisa diganggu gugat."
Saya : "Tapi kalo sistemnya tidak tepat dengan kondisi kita, bukankah seharusnya sistem itu diubah?"
Pak Sarjo: "Ya kalo itu, kalian ngomongnya ke Pak Agus (dekan baru FIB). Beliau orangnya terbuka dan mau mendengarkan pendapat orang lain"


Pak Sarjo lantas bercerita tentang pandangan-pandangannya tentang sistem birokrasi di kampus. Ternyata beliau sebenarnya memiliki banyak ketidaksetujuan dengan sistem yang ada, misal antara sistem senioritas dengan meritokrasi, namun kapasitasnya yang 'hanya' sebagai seorang pengajar, membuat suaranya kurang begitu didengar. Lantas bagaimana cara untuk merubahnya? Pak Sarjo menyarankan agar kami sering-sering berdialog dengan para petinggi kampus, mengomunikasikan aspirasi kami agar tidak hanya menjadi grundelan-grundelan di belakang. Bukankah menggrundel saja tidak akan menyelesaikan permasalahan?


Pak Sarjo juga bercerita bahwa dulu senior-senior kami di BEM banyak melakukan aksi-aksi untuk ditujukan untuk perubahan sistem ke arah yang lebih baik, bahkan dapat meminta transparansi dana dari TU. BEM sekarang? Ah, tidak usah membanding-bandingkan BEM yang dulu dan sekarang. Saya yakin masing-masing BEM memiliki plus minusnya. Saya juga yakin ada banyak hal yang dilakukan BEM sekarang yang tidak dilakukan BEM senior kami dulu, begitu juga sebaliknya.


Memang, ada banyak hal yang masih harus kita lakukan di kampus kita. Tentunya untuk menciptakan perubahan dan perbaikan, pertama-tama kita tidak boleh apatis. Tidak ada gunanya kita mengeluh tentang kamar mandi, tentang lab, tentang perpustakaan, tentang KRS online, jika kita tidak melakukan tindakan nyata untuk merubahnya, jika bersikap apatis pada lembaga kemahasiswaan yang sebenarnya bisa dijadikan wadah untuk menyalurkan aspirasi. Saya jadi teringat kata-kata Soe Hok Gie, "Apatisme lahir karena dua hal, kau terlalu bodoh untuk berpikir atau terlalu egois untuk perduli." Memang mengeluh saja tidak cukup, harus ada tindakan! Dan dalam melakukan tindakan untuk menciptakan perubahan, kita perlu proses, proses perlu waktu, dan waktu perlu kesabaran dan keteguhan hati.


Di akhir motivasinya, Pak Sarjo berucap,"Ciptakanlah perubahan, meski hanya perubahan cara pandang." Ya, mari kita ciptakan perubahan, meski hanya perubahan cara pandang.

Informasi Beasiswa Fulbright Programs For 2011-2012 Study Year bagi Staf Pengajar/Dosen, Karyawan dan Mahasiswa

American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) membuka kesempatan bagi Warga Negara Indonesia (staf pengajar/dosen, karyawan administrasi yang menduduki jabatan struktural dan mahasiswa yang duduk di semester ≤ 5 pada PTN/PTS di Indonesia) yang akan studi di Amerika Serikat melalui program-program beasiswa sebagai berikut:

1. Fulbright-DIKTI Master’s/Ph.D Degree Program
2. Fulbright-DIKTI Doctoral Dissertation/Senior Research Program
3. Fulbright Doctoral Dissertation/Senior Research Program
4. Hubert H. Humphrey Fellowship Program For Mid-Career Professionals (diperuntukkan bagi karyawan administrasi yang menduduki jabatan struktural, untuk mengambil studi non-degree program selama 9 bulan)
5. Global Undergraduate Exchange Program (The Global UGRAD Program) : diperuntukkan bagi mahasiswa pada semester ≤ 5 untuk mengambil studi non-degree program, deadline 1 November 2011.

Deadline pengiriman aplikasi masing-masing program beasiswa tersebut tanggal; 15 April 2011 kecuali untuk Senior Research Program baik program beasiswa Fulbright maupun Fulbright-DIKTI tanggal 31 Agustus 2011.

Informasi lebih rinci dapat diakses melalui alamat websites/laman: www.educationusa.or.id atau www.educationusa.or.id, atau melalui alamat email: infoeas@aminef.or.id.

Pertukaran Pelajar Program URSEP dan STRP dari Ryukyus University, Jepang

Rukkyus University Jepang menawarkan Program URSEP (University Ryukyus Students Exchange Program) yang ditujukan untuk mahasiswa S1 dari universitas di luar Jepang yang memiliki MoU dengan Ryukyu University. Selaian itu Ryukyus juga menawarkan STRP (Short-Term Regular Program) yang dapat diikuti mahasiswa S2. Semua biaya dari kedua program diatas ditanggung sepenuhnya oleh Ryukyus University.

Mahasiswa Universitas Diponegoro baik tingkat S1 maupun S2 dapat memanfaatkan kesempatan ini karena Undip telah menandatangani MoU dengan Rukkyus University. Bagi mahasiswa berbakat, akan dapat meneruskan kejenjang pendidikan berikutnya hingga sampai S3.

Bagi mahasiswa yang berminat dan merasa toefl anda sudah cukup bangus silakan membicarakannya dengan ketua program studi dan secara official proses selanjutnya harus melalui Universitas.

Kunjungi website:

University Ryukyus Students Exchange Program:
http://www.r-center.u-ryukyu.ac.jp/article/1/2/8/en

Short-Term Regular Program:
http://www.r-center.u-ryukyu.ac.jp/article/1/2/9/en

2012 – 2013 Global Undergraduate Exchange Program Global UGRAD

Program Description:

The Office of Academic Exchange Programs in the Bureau of Educational and Cultural Affairs of the U. S. Department of State, is pleased to announce a new exchange program for undergraduate students-the 2012 Global Undergraduate Exchange Program (Global UGRAD)

The Global UGRAD Program provides scholarships for one semester or one academic year of U.S. Study in a NON-DEGREE Program. The goals of the program are to provide a diverse group of emerging student leaders, from non-elite and underrepresented groups in Indonesia and East Asia.

All global UGRAD Program participants will be enrolled full-time in undergraduate course work chosen from the institution’s (US) existing curriculum to allow students ample opportunity for ongoing interaction with U.S. Faculty and student peers, and for exposure to U.S. academic and classroom culture.

To ensure that students succeed in their new academic environments, host institutions will offer tailored instruction on topics including academic research and writing, critical thinking, time management, note taking, and studying for and taking tests. Participants will live on campus with American peers.

Students will also be provided with opportunities to participate in up to ten hours of community service per semester. Additionally, an internship component will be offered to all academic-year participants during the academic component of the program. Internships will be related to each participant’s field of study and/or career plans.

Participants may be eligible for up to 4 weeks of intensive English Language instruction in the United States prior to the start of academic portion of their program.

Eligibility:

1. Scholarships will be granted to students who currently are enrolled in S-1 degree programs only, and have completed their first semester and up to their firth semester of undergraduate study at an Indonesian university.
2. Applicants should demonstrate leadership potential through academic work, community involvement, and extracurricular activities.
3. Applicants must have minimum ITP/IBT TOEFL score of 500-score or IELTS 5.0 less than two years old. In some cases a personal interview by a fluent qualified Native English Speaker who can confirm that the nominee would be able to achieve that score when tested is acceptable. Candidates must also meet all the requirements of the institution where admission is being sought.
4. Preference will be given to those who have had little or NO experience in the U.S. or outside of their home countries.
5. Applications can be for either for one semester or two semesters based on nominee’s availability. No applications should be submitted for both one semester and full year programs.
6. Applicants are required to return to Indonesia after the completion of the one or two semester program.

Submission of Applications

An original application and two copies should be submitted to the address below by: November 1, 2011

American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF)
Gedung Balai Pustaka Lt. 6
Jl. Gunung Sahari Raya No. 4, Jakarta 10720
Tel. 021- 3452016

For additional information, contactinfofulbright_ind@aminef.or.id.

We do not accept email applications. Hard copies must be sent or delivered to American Indonesian Exchange Foundation.


Source : http://www.aminef.or.id

International Summer School Contest (a Summer School Scholarship at Concordia University in Montréal, Canada)

It’s your summer – make it unreal in Montréal, Canada!

Enter our contest and you could win a fully paid scholarship to attend summer school at Concordia University.

Create your dream summer in Montréal by choosing the courses you’re interested in taking and choosing the events and attractions you’d like to experience while spending your summer in Montréal.

Once you’ve entered the contest, we’ll email you a link to your profile page. Share your profile with your friends and get them to vote for you by ‘liking’ your profile. For each vote your profile receives, you’ll have another ballot entered in the draw for the scholarship prize.

Each contestant with at least one vote will be eligible to win the contest. Each additional vote received will give you another chance to win.

The contest winner will receive a fully paid summer school scholarship including: course tuition, books and course materials, residence at Concordia University and return airfare to and from Montréal. The prize is valued at approximately $8,000 CDN.

Register your self http://joiedemontreal.ca/register

Fulbright Master’s Degree Program

Preference will be given to applicants who serve as faculty members of state and private institutions of higher education in Indonesia. However, others who are not lecturers may apply.

Applicants will possess:

* a Bachelor (S1) degree with a minimum GPA of 3.0 (4.00 scale)
* leadership qualities
* a good understanding of Indonesian and international cultures
* demonstrated commitment to the chosen field of study
* a willingness to return to Indonesia upon completion of the Fulbright program
* a minimum institutional TOEFL score of 550 or IELTS score of 6.0

DISCIPLINES
All disciplines and fields of study are eligible for a Fulbright award. The fields of study covered by the Fulbright scholarship program in the past were limited to the Social Sciences and Humanities. Since 2004, however, the policy has been changed to include also other disciplines with the exception of fields related to patient care or medical training nor to continue their study at medical school.

HOW TO APPLY

Candidates should complete the appropriate application forms. Forms are available either by mail or in person at the AMINEF Office, Gedung Balai Pustaka, 6th floor, Jl. Gunung Sahari Raya 4, Jakarta 10720.

Please return to AMINEF your complete application package by the application deadline that includes:

* Completed application form. This includes a clearly written and concise study objective.
* Copy of your most recent, less than two years old, institutional TOEFL or IELTS score report.
* One letter of reference, either from your current employer or previous lecturer.
* Copy of academic transcript (English translation).
* Copy of identity document (KTP or passport).

CONTACT INFORMATION

Specific questions regarding the application process may be addressed via e-mail to the following address:infofulbright_ind@aminef.or.id. We do not accept email applications. Hard copies must be sent or delivered to American Indonesian Exchange Foundation.

DEADLINE


The deadline for the submission of application materials for all programs is April 15, 2011.

Note: Program requirements are subject to change without notice.

The form can be downloaded here

Source : http://www.aminef.or.id/fulbright.php?site=fulbright&m=ip-pro-ma-fulbrightma

Beasiswa Pemerintah Jepang (MONBUKAGAKUSHO) TAHUN 2011 Untuk Program Program Japanese Studies

Program Japanese Studies adalah salah satu program beasiswa Pemerintah Jepang (Monbukagakusho) yang dirancang khusus bagi para mahasiswa/i yang sedang kuliah di jurusan Jepang untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jepang dan memperdalam pengertian kebudayaan Jepang. Program ini adalah program non-gelar dan lamanya adalah 1 tahun dari Oktober 2011.

PERSYARATAN

1. Mahasiswa yang masih aktif kuliah di salah satu perguruan tinggi yang mempelajari Bahasa, Budaya, dan Sastra Jepang..
2. Usia di bawah 30 tahun pada tanggal 1 April 2011.
3. Mahasiswa dari tingkat tiga ke atas pada waktu melamar (ada pengecualian bagi mereka yang mempunyai kemampuan dan direkomendasikan oleh perguruan tinggi dan yang sudah belajar lebih dari satu tahun di perguruan tinggi pada tanggal 1 April 2011 boleh ikut walaupun belum mencapai tingkat tiga).
4. Sehat jasmani dan rohani.

FASILITAS YANG DIDAPAT

1. Tanpa ikatan dinas.
2. Tiket kelas ekonomi p.p. Indonesia (Jakarta) – Jepang.
3. Bebas biaya ujian masuk, biaya kuliah, dan uang pendaftaran.
4. Tunjangan bulanan sebesar ¥ 134.000 per bulan (ada kemungkinan mengalami perubahan).
5. Peserta disediakan asrama yang pembayarannya diatur sendiri oleh penerima beasiswa.

CARA PELAMARAN

1. Pendaftaran dibuka pada 22 November 2011 dan ditutup pada 29 Januari 2011.
2. Pelamaran dilakukan secara kolektif dengan rekomendasi dari perguruan tinggi yang bersangkutan, bukan perorangan langsung ke Kedutaan Besar Jepang.
3. Formulir yang telah diisi dikembalikan ke Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang dengan dilampiri dokumen yang diperlukan.

DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
(dokumen yang tidak lengkap tidak akan kami terima)

1. Formulir. Tulis alamat lengkap (bukan tempat kos) serta nomor telepon yang mudah dihubungi pada formulir.
2. Pasfoto (harus ditempel pada formulir).
3. Surat Keterangan dari perguruan tinggi yang menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah mahasiswa dari perguruan tinggi tersebut. Harus dilengkapi dengan keterangan tempat dan tanggal lahir.
4. Surat Rekomendasi dari Ketua Jurusan atau Pembimbing mengenai pribadi mahasiswa yang bersangkutan.
5. Nilai mulai semester satu sampai saat ini.

* Semua dokumen ditulis dalam bahasa Inggris atau Jepang. dalam kertas ukuran A4

TAHAP PENYELEKSIAN


1. Ujian tulis bahasa Jepang pada tanggal 14 Febuari 2011
2. Bagi yang lulus ujian tertulis akan dipanggil untuk mengikuti wawancara di Jakarta.
3. Bagi yang lulus wawancara akan direkomendasikan ke Monbukagakusho.
4. Mereka yang lolos seleksi di Monbukagakusho akan menjadi penerima beasiswa.

CATATAN

Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang
Jl. M. H. Thamrin 24 Jakarta 10350
Tel. 021 – 3192 4308 ext. 175 atau 176

Pendaftaran untuk keberangkatan tahun 2011 akan dibuka pada 22 November 2010 dan ditutup pada 29 Januari 2011

Sumber : http://www.id.emb-japan.go.jp/sch_js.html

Beasiswa Indonesia English Language Study Program (IELSP) 2011

Indonesia English Language Study Program adalah program beasiswa yang menawarkan kesempatan untuk mengikuti kursus Bahasa Inggris di universitas-universitas di Amerika Serikat selama 8 (delapan) minggu. Program ini merupakan beasiswa penuh, dan peserta tidak dipungut biaya apapun. Penerima beasiswa akan ditanggung seluruh biaya kecuali biaya pembuatan paspor.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris peserta, khususnya dalam English for Academic Purposes. Selain itu, peserta akan memiliki kesempatan untuk mempelajari secara langsung kebudayaan dan masyarakat Amerika Serikat karena peserta akan mengikuti program immersion dalam kelas internasional dimana mereka akan bergabung dengan peserta lain dari berbagai bangsa dan negara. Dalam program ini, peserta tidak hanya akan belajar Bahasa Inggris, namun juga akan mengikuti berbagai program kultural yang akan memberikan pengalaman yang sangat berharga.

IELSP terbuka untuk mereka yang berumur 19 – 24 tahun dan masih aktif sebagai mahasiswa S1 minimal tahun ketiga (semester 5 keatas) di perguruan tinggi mana pun di Indonesia dari berbagai jurusan. Pendaftar juga harus memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik yang ditunjukkan dengan nilai TOEFL® baik International TOEFL® atau TOEFL® ITP minimal 450. Peserta terpilih juga harus bersedia untuk meninggalkan kuliah di tanah air selama 8 minggu karena akan mengikuti kursus intensif di Amerika Serikat selama waktu tersebut.

Persyaratan

* berumur 19 – 24 tahun, dan
* aktif sebagai mahasiswa S1 minimal tahun ketiga (semester 5 keatas) di perguruan tinggi manapun diseluruh Indonesia (BELUM DINYATAKAN LULUS/MENEMPUH SIDANG KELULUSAN)
* memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik yang ditunjukkan dengan nilai TOEFL® baik International TOEFL® atau TOEFL® ITP minimal 450 (bukan Prediction Test)
* memiliki prestasi akademik yang baik
* aktif dalam berbagai kegiatan atau organisasi
* memiliki komitmen penuh untuk segera kembali ke tanah air segera setelah program ini selesai
* tidak memiliki pengalaman belajar di Amerika Serikat atau negara lain selain Indonesia
* memiliki sifat-sifat: aktif, mandiri, bertanggung jawab, percaya diri dan berpikiran luas.
* Menguasai computer

Cara Pendaftaran

Untuk mendaftar, dapat mengambil formulir di kantor Indonesian International Education Foundation (IIEF), Menara Imperium Lt. 28 Suite B, Jl. HR Rasuna Said Kav 1, Jakarta 12980. Formulir juga dapat di-download dari website IIEF di www.iief.or.id. Formulir boleh di fotokopi.
Dokumen yang harus disertakan dalam formulir pendaftaran
Pendaftar harus melampirkan dokumen-dokumen berikut dalam formulir pendaftaran yang telah dilengkapi:

* 1 (satu) buah pasfoto berwarna ukuran 4×6
* 1 (satu) buah fotokopi Kartu Identitas (KTP)
* 1 (satu) buah surat keterangan resmi dari universitas bahwa yang bersangkutan masih aktif terdaftar di universitas tersebut
* transkrip nilai dari semester 1
* 1 (satu) buah fotokopi Ijazah SMA (tidak perlu diterjemahkan)
* 1 (satu) buah fotokopi Daftar Nilai Ujian SMA (tidak perlu diterjemahkan)
* 1 (satu) buah Surat Referensi dari dosen di universitas – menggunakan form khusus yang terlampir dalam Formulir Pendaftaran. Form Referensi yang telah dilengkapi harap dimasukkan kedalam amplop tertutup dan disertakan bersama Formulir Pendaftaran yang telah dilengkapi. Surat Referensi dari Dosen
* Matakuliah Bahasa Inggris lebih baik.
* 1 (satu) buah fotokopi nilai TOEFL® (International TOEFL® atau TOEFL®ITP)

Institutional TOEFL® adalah paper-based TOEFL® yang berskala institusional atau nasional yang biasanya banyak dipergunakan untuk melamar pekerjaan atau melamar beasiswa di dalam negeri. Materi yang di test terdiri dari: Listening, Structure dan Reading.

Tes TOEFL® ITP harus dilakukan sebelum tanggal dateline tetapi hasil TOEFL® ITP dapat disertakan setelah tanggal dateline. Kemudian pada aplikasi di halaman 4, diisi dengan pilihan bahwa masih menunggu hasil TOEFL® ITP (I am currently still waiting for my TOEFL® score) dan dicantumkan tanggal, bulan dan tahun ujian serta test center tempat ujian TOEFL® ITP.

Untuk informasi mengenai tempat ujian TOEFL® ITP dapat menghubungi Indonesian International Education Foundation (IIEF) di no telepon (021)-8317330 atau email:testing@iief.or.id

Fotocopy nilai transkrip wajib dilegalisir tetapi tidak harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Surat aktif kuliah tidak harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tetapi disertai cap dan tanda tangan dari pihak universitas.

Pengisian formulir aplikasi sebaiknya diketik tetapi diperbolehkan diisi dengan tulisan tangan. Formulir yang telah dilengkapi dan disertai oleh dokumen persyaratan dialamatkan ke:
IELSP
Indonesian International Education Foundation (IIEF)
Menara Imperium Lt. 28 Suite B
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Kuningan
Jakarta 12980
(harap menuliskan IELSP di sudut kiri atas amplop)

Untuk Gelombang IX, formulir yang telah dilengkapi dan disertai oleh dokumen persyaratan harus diterima oleh IIEF paling lambat tanggal 10 Januari 2011.

Seseorang tidak perlu sudah memiliki paspor dan visa Amerika Serikat untuk bisa mendaftar. Jika terpilih, peserta akan diberikan waktu untuk mengurus paspor. Visa Amerika Serikat akan diurus oleh IIEF sebelum keberangkatan. Perhatian: Penerima beasiswa dijadualkan untuk berangkat ke Amerika Serikat pada bulan Juni dan Oktober 2011 (catatan: keputusan hasil seleksi tidak dapat diganggu gugat).

Untuk informasi dapat menghubungi:
Indonesian International Education Foundation (IIEF)
Menara Imperium Lt. 28 Suite B
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Kuningan Jakarta 12980
Telp: 021 – 831 7330,Fax: 021 – 831 7331 (pada jam kerja)

Source: www.iief.or.id

Beasiswa Pemerintah Jepang (MONBUKAGAKUSHO) TAHUN 2011 Untuk Program Program Teacher Training (Penataran Guru)

Program Penataran Guru (Teacher Training Program) adalah salah satu program beasiswa Pemerintah Jepang (Monbukagakusho) yang dirancang khusus bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran sesuai dengan bidangnya. Mereka akan diberikan pelatihan dalam cara mengajar, pembuatan rencana belajar-mengajar yang lebih efektif dan menarik minat siswa dan hal-hal lain yang dapat mengingkatkan kualitas dan kemampuan para guru. Program ini adalah program non-gelar dan lamanya adalah 1 tahun 6 bulan (termasuk 6 bulan belajar bahasa Jepang) dari Oktober 2011.

PERSYARATAN

1. Lulusan S-1 atau D-4 dan guru yang mengajar secara aktif di SD, SLTP, SLTA (termasuk sekolah swasta dan SMK).
2. Pelamar telah mengajar lebih dari 5 tahun di lembaga pendidikan formal pada tanggal 1 April 2011. Semua bidang ditawarkan kecuali, bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa Arab, pendidikan agama,PPKN dan bidang-bidang kejuruan.
3. Usia di bawah 35 tahun pada tanggal 1 April 2011.
4. Sehat jasmani dan rohani. (bagi pelamar wanita tidak diperbolehkan dalam kondisi hamil)
5. Bersedia belajar bahasa Jepang karena bahasa pengantar di universitas adalah bahasa Jepang.

FASILITAS YANG DIDAPAT

1. Tanpa ikatan dinas.
2. Tiket kelas ekonomi p.p. Indonesia (Jakarta) – Jepang.
3. Bebas biaya ujian masuk, biaya kuliah, dan uang pendaftaran.
4. Tunjangan bulanan sebesar ¥ 170.000 per bulan (ada kemungkinan mengalami perubahan).
5. Peserta disediakan asrama yang pembayarannya diatur sendiri oleh penerima beasiswa.

CARA PELAMARAN

1. Pendaftaran dibuka pada 22 November 2010 dan ditutup pada 29 Januari 2011.
2. Bagi pelamar, baik pegawai negeri maupun swasta dapat langsung menyerahkan/mengirimkan formulir yang telah diisi ke Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang dengan dilampiri dokumen yang diperlukan.
3. Bagi pelamar yang berstatus pegawai negeri tetap harus melapor dan menyerahkan fotokopi formulir kepada Biro Kerjasama Luar Negeri (BKLN) Kementerian Pendidikan Nasional.

DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
(dokumen yang tidak lengkap tidak akan diterima)

1. Formulir.
2. Pasfoto (harus ditempel pada formulir).
3. Ijasah dan Transkrip nilai.
4. Surat Keterangan dari tempat mengajar yang menjelaskan bahwa pelamar adalah staf pengajar yang masih aktif mengajar dan disetujui mengikuti program beasiswa ini.
5. Surat Rekomendasi dari atasan mengenai pribadi pelamar.

* Semua dokumen ditulis dalam bahasa Inggris atau Jepang.

TAHAP PENYELEKSIAN


1. Ujian tertulis bahasa Inggris (khusus untuk guru bahasa Jepang: ujian bahasa Jepang) pada tanggal 14 Februari 2011.
2. Bagi yang lulus ujian tertulis akan dipanggil untuk mengikuti wawancara di Jakarta.
3. Bagi yang lulus wawancara akan direkomendasikan ke Monbukagakusho.
4. Mereka yang lolos seleksi di Monbukagakusho akan menjadi penerima beasiswa.

CATATAN

1. Formulir pendaftaran dapat diperoleh di :
1. Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang
Jl. M. H. Thamrin 24 Jakarta 10350
Tel. 021 – 3192 4308 ext. 175 atau 176

2. Konsulat Jenderal Jepang Surabaya
Jl. Sumatera No. 93, Surabaya
Tel. 031 – 503 0008

3. Konsulat Jenderal Jepang Medan
Wisma BII Lt. 5, Jl. P. Diponegoro No. 18, Medan
Tel. 061 – 457 5193

4. Konsulat Jenderal Jepang Denpasar
Jl. Raya Puputan 170 Renon
Telp. 0361 – 227 628, 223 193
2. Formulir pendaftaran juga dapat diperoleh dengan melakukan download dari situs (website) Kedutaan Besar Jepang (doc version atau pdf version).
3. Formulir pendaftaran yang telah diisi beserta dokumen pelengkap dikembalikan selambat-lambatnya tanggal 29 Januari 2011 ke alamat:

Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang
Jl. M. H. Thamrin 24 Jakarta 10350

Pendaftaran untuk keberangkatan tahun 2011 akan dibuka pada 22 November 2010 dan ditutup pada 29 Januari 2011

Sumber : http://www.id.emb-japan.go.jp/sch_tt.html

Indian Government Scholarships 2011

The Government of India offers, every year, 20 scholarship slots to meritorious students from Indonesia to pursue their higher studies in Indian universities and colleges. The scholarships are granted for studies at Undergraduate & Post-graduate levels and in research subjects under M.Phil. and Ph.D.

The scholarships are administered by the Indian Council of Cultural Relations (ICCR) under its General Cultural Scholarships Scheme (GCSS). Applications for scholarships under this scheme are invited in the month of November- December every year. These scholarships are also available for nationals of Timor Leste.

Applications need to be submitted to the Embassy of India in Jakarta only and not direct to ICCR or the concerned University.

Under the Scheme, Living Allowance, Contingent Grant, accommodation charges, Tuition Fee and other benefits, including medical and study tour to the students selected for scholarships are provided. However, the cost of air passage to India and back is not covered.

Further details of the scholarships, including the eligibility criteria and the terms & conditions of the scholarships, can be perused in the following documents:

Scholarship Information Brochure
Scholarship Application Booklet

Last date for acceptance of applications is 22 January 2011.

Source : http://www.indianembassyjakarta.com/edu_scholarship.html

Hubert H. Humphrey Fellowship Program for Mid-Career Professionals

Hubert H. Humphrey fellowships enable Indonesian mid-career professionals to participate in non-degree programs that combine academic course work at the graduate level with professional development activities in the U.S. for a period of one academic year (9 months). Candidates are typically administrators in leadership positions with a minimum of five years of work experience who represent either the public or non-profit private sectors, including Non-Governmental Organizations (NGO’s) who are committed to public service.

Applicants will possess:
* a Bachelor (S1) degree with a minimum GPA of 2.75 (4.00 scale)
* leadership qualities
* a good understanding of Indonesian and international cultures
* demonstrated commitment to the chosen field of study
* a willingness to return to Indonesia upon completion of the Fulbright program
* a minimum institutional TOEFL score of 525 or IELTS score of 5.5

PRIORITY DISCIPLINE
Agricultural Development/Agricultural Economics; Communications/Journalism; Economic Development; Finance and Banking; Human Resources Management; Public Policy Analysis and Public Administration; Technology Policy and Management; Urban & Regional Planning; and Public Health Policy and Management (including HIV/AIDS policy and prevention, drug abuse education, treatment, and prevention). Researchers, treatment providers, prevention specialists, and program planners at governmental or non-governmental organizations will also be considered).

HOW TO APPLY
Candidates should complete the appropriate application forms. Forms are available either by mail or in person at the AMINEF Office, Gedung Balai Pustaka, 6th floor, Jl. Gunung Sahari Raya 4, Jakarta 10720.

Please return to AMINEF your complete application package by the application deadline that includes:
* Completed application form. This includes a clearly written and concise study objective.
* Copy of your most recent, less than two years old, TOEFL or IELTS score report.
* One letter of reference, either from your current employer or previous lecturer.
* Copy of academic transcript (English translation).
* Copy of identity document (KTP or passport).

CONTACT INFORMATION
Specific questions regarding the application process may be addressed via e-mail to the following address:infofulbright_ind@aminef.or.id. We do not accept email applications. Hard copies must be sent or delivered to American Indonesian Exchange Foundation.

DEADLINE
The deadline for the submission of application materials for all programs is April 15, 2011.
Note: Program requirements are subject to change without notice.

Source : http://www.aminef.or.id/fulbright.php?site=fulbright&m=ip-pro-sp-huberthumphrey

Fulbright Foreign Language Teaching (Indonesian) Assistant (FLTA) Program

Applicants must be English language teachers or currently in training to become the English language teacher and must be able to demonstrate a commitment to language teaching upon return to Indonesia following the award.

The program is for one academic year (9 months) and requires the grantee to teach Indonesian/Javanese language and culture in the U.S. for 20 hours per week and to Enroll in at least two U.S. Studies and / or ESL methodology classes per semester.

Applicants who are no older than 29 years of age by October 1, 2011 and will possess:
* a Bachelor’s (S1) degree with a minimum GPA of 3.0 (scale 4.00)
* leadership qualities
* a good understanding of Indonesian and international cultures
* a demonstrated commitment to the chosen field of study
* a willingness to return to their home institution upon completion of the Fulbright program
* a minimum ITP/iBT TOEFL score of 550 or IELTS 6.0.

HOW TO APPLY

Candidates should complete the appropriate application forms. Forms are available either by mail or in person at the AMINEF Office, Gedung Balai Pustaka, 6th floor, Jl. Gunung Sahari Raya 4, Jakarta 10720.

Please return to AMINEF your complete application package by the application deadline that includes:

* Completed application form. This includes a Concise Clearly written and objective study.
* Copy of your most recent, less than two years old, TOEFL or IELTS score report.
* One letter of reference, either from your current employer or previous lecturer.
* Copy of academic transcript (English translation).
* Copy of identity document (KTP or passport).

CONTACT INFORMATION
Specific questions regarding the application process may be addressed via e-mail to the following address:infofulbright_ind@aminef.or.id. We do not accept email applications. Hard copies must be sent or delivered to American Indonesian Exchange Foundation.

DEADLINE

The deadline for the submission of application materials for all programs is 15 April 2011.

Note: Program requirements are subject to change without notice.

Source : http://www.aminef.or.id/fulbright.php?site=fulbright&m=ip-pro-sp-flta

International Leadership in Education Program (ILEP)

The International Leaders in Education Program (ILEP) is a program of the Bureau of Educational and Cultural Affairs of the U.S. Department of State, and is implemented by IREX (the International Research & Exchanges Board), a Washington, DC based non-profit organization.

ILEP will consist of a semester-long academic program at a U.S. university, including coursework and intensive training in teaching methodologies, lesson planning, teaching strategies for their home environment, teacher leadership, as well as the use of computers for internet, word processing and as tools for teaching.

The semester-long program, which will commence in January 2012 and conclude in May 2012, will also include an internship at a secondary school to engage participants actively with the American teachers and students.

The Fellowship provides:

* A pre-departure orientation held in Indonesia
* Round-trip airfare to and within the U.S.
* A Welcome Orientation in Washington, DC
* Academic program fees
* Housing (generally shared with other program fellows)
* Accident and sickness insurance
* A daily allowance for meals and incidentals during the university academic program
* A laptop computer
* book/professional development allowance
* A Closing Seminar in Washington, DC
* excess bagage/shipping allowance
* The opportunity to apply for collaborrative grants with U.S. colleagues

Eligible applicants must:

* Be secondary-level, full-time teachers in disciplines including: English as a Foreign Language, Social Studies, Civics, Mathematics or Sciences.
* 5 years or more of teaching experience
* Be citizen of Indonesia
* Be proficient in written and spoken English with a minimum institutional TOEFL score of 500 or higher or IELTS 5.0

HOW TO APPLY
Candidates should complete the appropriate application forms. Forms are available either by mail atinfofulbright_ind@aminef.or.id or in person at the AMINEF Office, Gedung Balai Pustaka, 6th floor, Jl. Gunung Sahari Raya 4, Jakarta 10720.

Applicant must submit the original application and four complete copies (for a total of five (5) copies). Each copy of the application should be submitted in the following order:

1. Application
2. Curriculum Vitae (see sample format in the download form)
3. Statement of Purpose
4. Completed recommendation form and letter as well as completed institution support form, and
5. A copy of your ID card (KTP or passport)

Note: Each complete application should look identical and be stapled. No other form of binding is permitted.

CONTACT INFORMATION

Specific questions regarding the application process may be addressed via e-mail to the following address:infofulbright_ind@aminef.or.id. We do not accept email applications. Hard copies must be sent or delivered to American Indonesian Exchange Foundation.

DEADLINE

The deadline to submit the complete application and the required documents 15 April 2011.

Note: Program requirements are subject to change without notice.


Source : http://www.aminef.or.id/fulbright.php?site=fulbright&m=ip-pro-sp-ilep

Pengajar Muda – Indonesia Mengajar Cohort 2

Gerakan Indonesia Mengajar adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memberikan kontribusi peningkatan dan pemerataan pendidikan berkualitas di nusantara. Program ini memiliki dua tujuan utama, pertama, mengirimkan putra putri terbaik untuk menjadi guru Sekolah Dasar (SD) diberbagai pelosok Indonesia. Kedua, membekali putra putri terbaik untuk menjadi pemimpin di masa depan, yaitu world class leader with grass root understanding, yaitu pemimpin yang pernah terjun ke bawah dan mengerti masalah rakyat.
Semenjak pertengahan 2009, Anies Baswedan dan kawan-kawan berdiskusi untuk merumuskan gerakan ini sebagai sebuah solusi terhadap masalah pendidikan di tanah air. Memang dibutuhkan sebuah program konkret, bukan sebatas berhenti pada konsep, ide, dan seminar tentang pendidikan.

Gerakan Indonesia Mengajar merumuskan sebuah program dengan mengirimkan sarjana-sarjana terbaik dari berbagai perguruan tinggi untuk mengabdi menjadi guru SD di pelosok republik. Kami yakin bahwa republik ini masih melahirkan banyak pemuda yang peduli dengan masalah bangsa. Kami yakin bahwa bangsa ini masih memiliki banyak sarjana yang ingin mengabdi dan memberikan inspirasi ke pelosok negeri.

Melalui Gerakan Indonesia Mengajar, kami mengajak sarjana dari berbagai perguruan tinggi untuk mengabdikan diri selama setahun sebagai guru SD di berbagai daerah. Mengapa menjadi guru? Karena guru adalah “ujung tombak” pendidikan. Guru terbaik selalu bisa memberikan inspirasi bagi murid-murid untuk berpikir maju dan berani bermimpi untuk meraih cita-cita. Kita tentu mengharapkan guru seperti Ibu Muslimah dalam Laskar Pelangi. Ibu Muslimah adalah seorang guru di pelosok pulau Belitung yang mampu memberikan inspirasi bagi murid-murid di sebuah SD tertinggal.

Tentu kita mengharapkan kehadiran Ibu Muslimah diberbagai tempat. Kita butuh puluhan Ibu Muslimah, ratusan Ibu Muslimah, bahkan ribuan Ibu Muslimah diberbagai penjuru tanah air. Negeri ini sudah terlalu banyak masalah. Sudah saatnya kita memberikan sedikit kontribusi untuk memperbaiki negeri ini. Bukan hanya mengutuk kegelapan, tapi ikut menyalakan lilin yang menerangi kegelapan. It’s better to light a candle than curse the darkness.

Bagi para sarjana, mari bergabung dengan Gerakan Indonesia Mengajar sebagai guru SD. Kehadiran sarjana-sarjana terbaik tentu bisa memberikan inspirasi bagi anak-anak di daerah. Mereka, anak-anak disana, bahkan “tidak pernah bermimpi” untuk mengenal sarjana-sarjana terbaik. Bayangkan jika ribuan bahkan jutaan anak-anak terinspirasi dan “berani bermimpi”, maka Indonesia akan menjadi negara hebat di masa depan. Di pundak sarjana-sarjana dan anak-anak itulah, masa depan Indonesia digantungkan.

Bagi yang ingin memenuhi panggilan untuk mengisi janji kemerdekaan, yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”, mari bergabung sebagai guru (yang selanjutnya disebut sebagai Pengajar Muda). Silakan membuka website Gerakan Indonesia Mengajar di http://www.indonesiamengajar.org/ dan mendaftar di http://registrasi.indonesiamengajar.org/. Pendaftaran mulai dibuka 1 Januari 2011.

Kami menunggu kontribusi para sarjana-sarjana terbaik untuk membayar hutang kepada bangsa.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Website http://www.indonesiamengajar.org/
Facebook Indonesia Mengajar
Twitter @PengajarMuda

Care for Lupus SDF Awards 2011

Seperti mentari pagi yang bersinar setiap hari mencerahkan dunia, Syamsi Dhuha Foundation (SDF) ingin ikut berperan aktif dalam usaha dunia memberikan jalan bagi para Odapus (orang dengan Lupus) dan keluarganya.

Lebih dari 5 juta orang usia produktif di seluruh dunia telah terdiagnosa menyandang Lupus (Systemic Lupus Erythematosus). Lupus merupakan penyakit autoimun kronis yang dapat menyerang hampir seluruh organ/ sistem tubuh berupa reaksi radang dan dapat mengancam jiwa. penyandang Lupus harus mengkonsumsi berbagai obat dalam jangka waktu yang lama bahkan seumur hidupnya. Tidak jarang efek samping yang ditimbulkan oleh obat tersebut berakibat fatal bahkan lebih buruk dari penyakitnya sendiri.
Dalam rangka memperingati World Lupus Day 2011 yang jatuh pada tanggal 10 Mei setiap tahunnya, SDF menyelenggarakan Care for Lupus SDF Awards 2011 yang mempunyai tujuan sebagai berikut:
* Memberikan penghargaan kepada peneliti, tenaga medis, Odapus, dan masyarakat pada umumnya yang telah berjasa dalam meningkatkan kepedulian, pengobatan dan atau pengendalian penyakit Lupus.
* Mendorong para peneliti Indonesia untuk lebih termotivasi melakukan penelitian yang orisinal, inovatif, aplikatif dan memberi nilai tambah dalam membantu terapi dan atau penatalaksanaan penyakit Lupus untuk meningkatkan kualitas hidup Odapus.
* Mendorong peran masyarakat, khususnya media untuk mensosialisasikan penyakit lupus untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian publik melalui tulisan dan bentuk publikasi lainnya.
* Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap penyakit Lupus dan para Odapus.

Kategori Care for Lupus SDF Awards 2011 adalah sebagai berikut:
1. Research Sponsorship
2. Writing Competition
3. Lifetime achievement

Dewan Penasehat
* Prof. dr. Handono Kalim, SpPD-KR
* DR. Tutus Gusdinar, MS, Apt
* dr. Rachmat Gunadi, SpPD-KR

Dewan juri untuk Research Sponsorship
* Prof. DR. Elin Yulinah Sukandar, Apt
* DR. Komar Ruslan Wirasutisna, Apt
* dr. Rovina Ruslami, SpPD, PhD
* dr. Laniyati Hamijoyo, SpPD-KR

Dewan juri untuk Writing Competition
* Dedi Muhtadi
* Maman Sudiaman
* Budhiana Kartawijaya

Dewan juri untuk Lifetime Achievement
* dr. Ahyani Raksanagara, M. Kes
* I Ketut Adnyana, PhD, Apt
* dr. Afiatin, SpPD

KRITERIA DAN PROSEDUR PENDAFTARAN
1. Research Sponsorship

Apakah Research Sponsorship?
Research Sponsorship diperuntukkan bagi rencana penelitian dan penelitian lanjutan yang terkait dengan pemakaian bahan alam yang tersedia di Indonesia sebagai suplemen terapi dalam pengobatan dan atau pengendalian penyakit Lupus untuk meningkatkan kualitas hidup Odapus.

Kriteria Peserta
* Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia.
* Tidak dibatasi usia.
* Proposal penelitian dapat berupa penelitian mahasiswa S1, S2, S3 dan diajukan oleh dosen pembimbingnya.

Persyaratan
* Peneliti utama dapat mengajukan lebih dari satu judul penelitian yang terkait bidang penelitian yang dinilai.
* Penelitian dapat berupa rencana penelitian atau penelitian lanjutan.
* Penelitian harus orisinal dan benar-benar penelitian karya peneliti utama yang belum pernah diikutsertakan dalam lomba lainnya.
* Penelitian yang diajukan dilakukan di Indonesia. Jika penelitian dilakukan di luar negeri, harus dalam rangka bekerjasama dengan institusi yang ada di Indonesia.
* Mengisi formulir pendaftaran yang sudah disediakan (download versi PDF).
* Melampirkan biografi/ CV dilengkapi foto diri 4×6 cm
* Melampirkan ringkasan penelitian/ abstrak (aturan penulisan dalam formulir pendaftaran).
* Melampirkan proposal lengkap dari penelitian yang diajukan (aturan penulisan dalam formulir pendaftaran).
* Melampirkan surat rekomendasi dari institusi, jika diusulkan oleh institusi/ instansi.
* Mengirimkan seluruh dokumen yang dipersyaratkan di atas melalui:
fax. ke 022 – 2504050, email ke sdf_awards@syamsidhuhafoundation.org
(semua kiriman file melalui email tidak lebih dari 2Mb)
atau via pos ke Syamsi Dhuha Foundation, Jl. Ir. H. Juanda 369 Komp.
DDK No.1 Bandung 40135.
* Periode
pengiriman mulai tanggal 27 November 2010 sampai tanggal 31 Maret
2011 jam 17.00 WIB (cap pos).

Penilaian yang dipertimbangkan Dewan Juri
* Ide penelitian orisinal, belum pernah diteliti sebelumnya.
* Bahan penelitian menggunakan bahan alam yang tersedia di wilayah Indonesia.
* Penelitian diharapkan memberikan kontribusi dalam rangka membantu terapi dan atau pengendalian penyakit Lupus untuk meningkatkan kualitas hidup Odapus.

Proses seleksi
* Hanya formulir dan persyaratan lainnya yang lengkap akan diseleksi oleh dewan juri.
* 5 (lima) finalis yang terseleksi akan diumumkan pada tanggal 18 April 2011.
* Para finalis yang lolos seleksi akan diminta kehadirannya di Bandung pada waktu yang akan ditentukan untuk mempresentasikan rencana penelitiannya. (Transportasi darat dan akomodasi ditanggung oleh SDF).
* Pemenang bersedia menandatangani komitmen untuk melaksanakan kegiatan penelitian minimun satu tahun setelah menerima dana penelitian dan menyerahkan hasil karya ilmiah setelah kegiatan penelitian berakhir.

Bentuk Penghargaan
* Total hadiah Rp. 90 juta bagi 3 (tiga) orang pemenang sebagai sponsor untuk rencana penelitian yang diajukan beserta Trophy Care for Lupus SDF Awards.

2. Writing Competition
Writing competition adalah karya tulis populer mengenai Lupus yang telah atau akan mempunyai dampak untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap Lupus. Karya tulis sudah pernah dipublikasikan melalui media cetak.

Kriteria Peserta
* Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia.
* Tidak dibatasi usia
* Peserta bersifat perorangan bukan group atau institusi.
* Pendaftaran peserta dapat dilakukan oleh diri sendiri, orang lain atau institusi.

Persyaratan:
* Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 (satu) karya tulis.
* Judul dan ide karya tulis sesuai dengan kriteria lomba.
* Karya tulis harus orisinal dan benar-benar karya penulis yang belum pernah diikutsertakan dalam lomba karya tulis lainnya.
* Karya tulis dalam bahasa Indonesia/ bahasa inggris.
* Karya tulis pernah dimuat di media massa cetak yang beredar di Indonesia, periode pemuatannya antara 1 Mei 2010 hingga 31 Maret 2011.
* Mengisi formulir pendaftaran yang sudah disediakan (download versi PDF).
* Melampirkan biografi/ CV disertai foto diri 4×6 cm
* Melampirkan karya tulis (aturan penulisan dalam formulir pendaftaran) dan klipingnya dari media massa.
* Melampirkan surat rekomendasi dari institusi, jika diusulkan oleh institusi/ instansi.
* Mengirimkan seluruh dokumen yang dipersyaratkan di atas melalui:
fax. ke 022 – 2504050, email ke sdf_awards@syamsidhuhafoundation.org
(semua kiriman file melalui email tidak lebih dari 2Mb)
atau via pos ke Syamsi Dhuha Foundation, Jl. Ir. H. Juanda 369 Komp.
DDK No.1 Bandung 40135.
* Periode
pengiriman mulai tanggal 27 November 2010 sampai tanggal 31 Maret 2011 jam 17.00 WIB (cap pos).

Penilaian yang dipertimbangkan Dewan Juri
* Ide karya tulis orisinal.
* Karya tulis berperan nyata dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap Lupus.

Proses seleksi:
* Hanya formulir dan persyaratan lainnya yang lengkap akan diseleksi oleh dewan juri.
* 5 (lima) finalis yang terseleksi akan diumumkan pada tanggal 18 April 2011.
* Dewan juri akan menentukan 3 (tiga) pemenang/ penulis terbaik, yang akan diumumkan bersamaan dengan penganugerahan hadian World Lupus Day 2011 di Bandung.

Bentuk Penghargaan
* Total hadiah Rp. 10 juta bagi 3 (tiga) orang pemenang beserta trophy Care for Lupus SDF Awards.

3. Achievement Award
Penghargaan yang diperuntukkan bagi perorangan, organisasi atau institusi yang dengan kegiatannya telah berjasa dalam meningkatkan kepedulian terhadap penyakit Lupus dan Odapus.

Kriteria Peserta
* Terbuka untuk perorangan, institusi, organisasi, atau media.
* Pendaftaran peserta dapat dilakukan oleh diri sendiri, orang lain atau institusi.

Persyaratan
* Pihak yang dinominasikan terdokumentasikan telah berperan aktif dalam meningkatkan kepedulian terhadap Lupus.
* Kegiatan telah dijalankan minimal selama 1 (satu) tahun pada tanggal 10 Mei 2010
* Peserta membuat tulisan singkat (maksimum 500 kata) mengenai kegiatan yang telah dilakukan yang berisi:

1. Latar belakang dan motivasi yang mendorong dilakukannya kegiatan.
2. Penjelasan kegiatan apa yang telah dilakukan secara kronologis.
3. Siapa saja yang terlibat dan membantu pelaksanaannya (termasuk pendukung dana bila ada).
4. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
5. Referensi (orang atau institusi yang bisa memberikan referensi atas kegiatan yang sudah dilakukan).
6. Informasi pendukung lainnya (bila ada): dokumentasi, foto-foto, publikasi, testimoni/ pernyataan orang lain.

* Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan (download versi PDF).
* Melampirkan biografi/ CV disertai foto diri ukuran 4×6 cm.
* Melampirkan surat rekomendasi dari institusi, jika diusulkan oleh institusi/ instansi.
* Mengirimkan seluruh dokumen yang dipersyaratkan di atas melalui:
fax. ke 022 – 2504050, email ke sdf_awards@syamsidhuhafoundation.org (semua kiriman file melalui email tidak lebih dari 2Mb)
atau via pos ke Syamsi Dhuha Foundation, Jl. Ir. H. Juanda 369 Komp.
DDK No.1 Bandung 40135.
* Periode
pengiriman mulai tanggal 27 November 2010 sampai tanggal 31 Maret 2011 jam 17.00 WIB (cap pos).

Penilaian yang dipertimbangkan Dewan Juri
* Dampak dari kegiatan tersebut bagi orang lain/ masyarakat, meliputi informasi tentang besaran dan cakupan manfaat dari kegiatan yang dilaksanakan.
* Kesinambungan dari kegiatan tersebut, meliputi informasi tentang lama kegiatan serta konsistensi upaya yang telah dilaksanakan.

Proses Seleksi
* Seluruh formulir dan tulisan yang telah memenuhi syarat yang diwajibkan akan diseleksi oleh Dewan Juri untuk mendapatkan 10 (sepuluh) penerima penghargaan yang akan diumumkan bersamaan dengan penganugerahan penghargaan pada World Lupus Day 2011 di Bandung.

Sumber : http://www.syamsidhuhafoundation.org

Ashoka Young Changemakers 2011

Ashoka Young Changemakers Program membuka peluang bagi kaum muda usia 12-25 tahun untuk mendapat pengalaman mengenali dan mempraktekan prinsip-prinsip sosial entrepreneurship. Melalui inisiatif ini Ashoka mentransformasi masa muda menjadi masa berdaya dan trampil dalam menerapkan empati, bekerja dalam kelompok, menjadi pemimpin dan mampu membuat perubahan. Hingga saat ini 55 kaum muda bergabung dalam komunitas Young Changemakers Ashoka Indonesia diantara lebih dari 900 team di dunia. Ke 55 young changemakers Ashoka ini telah mampu mengajak 400 pemuda lainnya bergabung dalam tim mereka dan telah memberi manfaat sosial bagi ribuan anggota masyarakat di komunitasnya.

Program Young Changemakers mendorong kaum muda untuk terlibat secara aktif sebagai pembawa perubahan di tengah masyarakat. Kaum muda berusia 18-25 tahun difasilitasi untuk berkumpul, berbagi inspirasi dan belajar bersama, serta membangun komunitas untuk mendukung tumbuhnya para pembaharu muda. Di sini kaum muda berkesempatan untuk belajar mewujudkan gagasan inovatif mereka, sekaligus menempa karakter dan ketrampilan sebagai pembaharu muda. Program ini diinisiasi oleh Ashoka Indonesia pada tahun 2005. Dengan caranya masing-masing, para pembaharu muda yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia, telah berkontribusi dalam proses perubahan sosial.

Beragam inisiatif yang digagas antara lain pelatihan penanggulangan bencana untuk masyarakat sekitar Merapi, kampanye mengenai bahaya narkoba melalui media teater boneka, kampanye ‘safesex’ untuk kalangan transeksual, kampanye anti trafficking anak melalui media teater, membangun kelompok dukungan untuk pecandu perempuan di rumah tahanan, kegiatan pendidikan untuk anak-anak yang memiliki akses yang minim terhadap pendidikan, inovasi dibidang lingkungan hidup dan sebagainya.

Informasi lebih lanjut : http://ycm.ashoka.or.id/

Reposted from:
http://orangpintar.wordpress.com/2011/01/03/ashoka-young-changemakers-2011/

Tuesday, January 4, 2011

Championship Manager 2008 Cheat Codes, Hints, and Tips (based on personal experience)

I have played using Manchester United for 11 seasons and used the follwoing squad:
GK:Edwin van der Sar, Gianluiggi Buffon, Iker Casillas.
FBR: Maicon, Anthony van den Borre, Miki Roque.
D: Sergio Ramos, Micah Richards, Nedum Onouha, Jack Hobbs, Kelvin McMillan.
FBL: Gareth Bale, Patrick van Aanholt
WGR:Cristiano Ronaldo, Luka Modric, Yoann Gorcuff
AMF:Mikel John Obi, Nuri Sahin, Fran Merida
DMF:Marek Hamsik, Javi Martinez
WGL:Aiden McGeady,Anderson, Victor Moses
F:Wayney Rooney, Carlos Tevez, Kun Aguero, Gonzalo Higuain, Bojan, Craig Lindfield.

As a result I won 11 English Premier League title, 7 FA Cup titles, 4 League Cup, 11 European Champions League titles!

Some other notable players I found really good are:
-Maximilliano Moralez
-Tom Huddlestone
-Carlos Vela

Some relatively cheap players:
-Lembo
-Varela
-Mauro Zarate
-Eduardo Ratinho

During the half season, watch for players with expiring contracts because you can just approach them to sign without having to pay to the club they are currently playing for.I got Micah Richards (Manchester City’s key player), Carlos Vela, and Mata(both are Arsenal’s key players) FOR FREE!

The best squad:
GK:Edwin van der Sar, Gianluiggi Buffon, Iker Casillas.
FBR: Dani Alves, Andreas Hinkel
D: Sergio Ramos, Micah Richards, Vincent Kompany, Gonzalo
FBL: Gareth Bale, Dede
WGR:Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Robinho
AMF:Mikel John Obi, Gerrard, Nuri Sahin, Fran Merida
DMF:Marek Hamsik, Javi Martinez
WGL:Aiden McGeady, Anderson, Victor Moses, Arjen Robben
F:Wayney Rooney, Carlos Tevez, Kun Aguero, Gonzalo Higuain, Bojan, Ruud van Nistelrooy, David Villa

Moonlight Densetsu (Sailor Moon Theme Song)


TV & Movie Version

Gomen ne sunao ja nakute
Yume no naka nara ieru
Shikou kairo wa shotto sunzen
Ima sugu aitai yo

Nakitaku naru you-na Moonlight
Denwa mo dekinai Midnight
Datte junjou dou shiyou
Hatto wa mangekyou

Tsuki no hikari ni michibikare
Nandomo meguri-au
Seiza no matataki kazoe
uranau koi no yukue
Onaji kuni ni umareta no mirakuru romansu
Shinjite-iru noMirakuru romansu

English Translation

I’m sorry, but I cannot tell
I can only tell you within a dream
Before my nerves become shorted
I wish to meet with you now

It seems to be crying, the moonlight
Since I cannot telephone past midnight
I do not know what to do with the love of you
My heart is a kaleidascope

The moon’s light will guide me
So that I can once again meet you
Choreography of the stars can predict
all the love which has come and gone
Together on the same earth, a miracle romance
Something I do believe in – a miracle romance.


CD Version

Gomen ne sunao ja nakute
Yume no naka nara ieru
Shikou kairo wa shotto sunzen
Ima sugu aitai yo

Nakitaku naru you-na Moonlight
Denwa mo dekinai Midnight
Datte junjou dou shiyou
Hatto wa mangekyou

Tsuki no hikari ni michibikare
Nandomo meguri-au
Seiza no matataki kazoe
uranau koi no yukue
Onaji kuni ni umareta no mirakuru romansu

Mo ichido futari de Weekend
Kami-sama kanaete Happy-end
Genzai kako mirai mo
Anata ni kubittake

Deatta toki no natsukashii
Manazashi wasurenai
Ikusenman no hoshi kara anata o mitsukerareru
Guuzen mo chansu ni kaeru ikikata ga suki yo

Fushigi-na kiseki kurosu-shite
Nandomo meguri-au
Seiza no matataki kazoe uranau koi no yukue
Onaji kuni ni umareta no mirakuru romansu
Shinjite-iru no mirakuru romansu

English Translation

I’m sorry, but I cannot tell
I can only tell you within a dream
Before my nerves become shorted
I wish to meet with you now

It seems to be crying, the moonlight
Since I cannot telephone past midnight
I do not know what to do with the love of you
My heart is a kaleidascope

The moon’s light will guide me
So that I can once again meet you
Choreography of the stars can predict
All the love which has come and gone
Together on the same earth, a miracle romance

With you, another weekend
God, please grant me a happy end
In the past, present and future
I will be devoting all my thoughts to you

If disaster comes to us when we meet
I will never forget us
Millions of stars are looking at us
Seeing us attempt to live together in love

Unintentionally, miraculously, we cross again
So I meet with you again
Choreography of the stars can predict
all the love which has come and gone
Together on the same earth, a miracle romance
Something I do believe in – a miracle romance.

Saturday, January 1, 2011

Sebuah Ode untuk Seorang Pemimpin dan Inspirator

Dini hari tadi (1/1/2011) saya melihat ada sebuah catatan baru di Facebook. Catatan itu ditulis oleh seorang teman dekat saya dan berisi perjalanan hidupnya di tahun 2010. Roda kehidupannya ternyata tidak selalu di atas; kadang di bawah. Namun ada satu hal yang tidak pernah hilang: optimisme. Sosok optimistis itu bernama Dini Hajarrahmah.

Saya tidak ingat persis kapan pertama kali mengenalnya. Yang saya ingat, awal perkenalan kami adalah ketika kami tergabung dalam kepanitiaan MetamorphoEDSA 2009. Dini yang saat itu menjabat sebagai ketua panitia merumuskan sebuah konsep acara yang cukup besar, dan terlalu besar bagi saya pribadi. Namun tanpa kenal lelah, Dini terus memotivasi dan menggerakkan seluruh panitia hingga akhirnya acara dapat terlaksana dengan lancar dan sukses. Keraguan saya pun buyar oleh optimisme Dini.

Sekali lagi, saya tidak ingat persis kapan pertama kali mengenalnya. Yang saya ingat, di awal perkenalan kami saya melihat ada potensi kepemimpinan yang cukup kuat dalam diri Dini. Karena alasan inilah, saya percayakan jabatan Kepala Divisi Komunikasi dan Informasi EDSA padanya. Kominfo pun berkembang menjadi tim yang sangat solid dan secara umum Dini adalah salah satu sosok kunci di balik eksistensi EDSA di periode kepengurusan kami.

Kerja sama saya dan Dini tidak hanya berkisar di ranah lembaga kemahasiswaan. Akhir tahun 2009, bersama Ari, Cresti, dan Enggy, kami membentuk tim Mahatma untuk mengikuti kompetisi bisnis Trust yang diselenggarakan oleh Danone di awal 2010 dan berhasil menjadi wakil universitas kami di ajang tersebut. Sebulan kemudian, kami tergabung dalam delegasi universitas kami di HNMUN (Harvard National Model United Nations) 2010 di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.

Setelah pergantian kepengurusan EDSA di awal 2010, Dini bergabung dengan BEM fakultas, mengomandoi Departemen Pengabdian Masyarakat. Di bawah kepemimpinannya, banyak gebrakan yang dilakukan oleh BEM, mulai dari kampanye tentang lingkungan hidup bersama dengan Greeneration hingga pengiriman bantuan ke korban bencana Gunung Merapi. Saya yakin, Dini adalah salah satu sosok kunci di balik eksistensi BEM saat itu.

Dari semua itu, saya menyimpulkan Dini adalah sosok pemimpi yang tidak pernah kehabisan tenaga mewujudkan mimpi-mimpinya. Optimismenya yang begitu kuat serta pikiran dan sikapnya yang selalu positif membuatnya dapat segera bangkit setiap kali ada mimpinya yang gagal menjadi nyata. Selain itu, Dini adalah sosok pemimpin dan inspirator yang mampu menggerakkan orang-orang di sekitarnya. Ibaratnya, jika Dini adalah air, ia dapat menumbuhkan motivasi mereka; dan jika Dini adalah api, ia dapat membakar semangat mereka.

Terima kasih atas inspirasimu, Dini. Teruslah mengejar mimpi-mimpimu.


Link Facebook Dini:

http://www.facebook.com/dinidreaming

Indonesian Youth Mini Conference 2011 (IYMC 2011)

Indonesian Youth Mini Conference 2011 (IYMC 2011) adalah mini-conference pertama yang digelar bagi para pemuda Indonesia untuk berkumpul dan berbagi pengalaman seputar aktivitas peduli lingkungan. Kegiatan ini diprakarsai oleh mahasiswa – mahasiswa yang menamakan diri GROUP IMPACT di Sampoerna School of Education, Jakarta.

Secara garis besar, kegiatan ini akan berisi seminar, hands on experience, konferensi kecil, dan diskusi kelompok. Semua disusun secara rapi dan apik sesuai dengan konsep anak muda dan menerapkan prinsip cinta lingkungan. Dalam seminar, akan hadir pembicara-pembicara yang sudah menjadi bidangnya. Sedangkan konferensi kecil akan diisi oleh pemuda Indonesia yang memiliki passion dan dampak yang luar biasa di lingkungannya lewat call for papers. Diskusi kelompok akan membuat peserta lebih mengenal satu sama lain dan memperluas jaringan kinerja anak muda di bidang lingkungan.

Adapun tujuan dari youth mini-conference ini adalah :
1. Mengenalkan konsep Education for Sustainable Development (ESD) kepada pemuda Indonesia
2. Memberi kesempatan kepada para pemuda untuk berbagi pengalaman dan inspirasi di bidang lingkungan
3. Memperkuat jaringan kerjasama antar generasi muda yang peduli dan melakukan gerakan ESD

Sub – Topik yang diusung dalam kegiatan yang bertema YOUTH ACTION FOR a SUSTAINABLE FUTURE ini antara lain :
A. Topik Seminar
1. The Power of Youth Action
2. Youth Action : Drain or Sustain?

B. Topik Konferensi Kecil
a) Technology Invention and/or Innovation to Support Green Life-style
Penemuan dan Penerapan baru dari teknologi yang dapat diterapkan dengan mudah dan murah untuk membantu menjalankan gaya hidup ramah lingkungan.

b) 3R (Reduce, Reuse, and Recycle) in my school/campus/community
Aktivitas yang telah dilakukan siswa, mahasiswa, atau komunitas dalam pengurangan jumlah sampah, penggunaan kembali barang yang msih bisa dipakai, atau mendaur ulang barang menjadi lebih menarik, mulai dari hal yang sederhana.

c) Green campaign in my school/campus/community
Usaha yang dilakukan siswa, mahasiswa, atau komunitas dalam aksi nyata kehidupan ramah lingkungan dan atau aksi hijau lainnya dalam sekolah, kampus, komunitas atau bahkan di daerah jangkauan baik yang udah dilakukan ataupun masih diprogramkan.

Kami sangat mengharapkan keterlibatan dari :

1. Pelajar SMP/sederajat dan SMA/sederajat mewakili sekolahnya
2. Mahasiswa dan mahasiswi mewakili universitas / sekolah tingginya
3. Rekan Muda aktivist lingkungan mewakili komunitasnya
4. Senior / Profesional / Professor berjiwa muda yang tergerak hatinya
5. Pejabat pemerintah, lembaga non pemerintah, dan rekan media
Penerimaan Presentasi dan Poster
Kata mini dalam kegiatan ini menjadi suatu indikasi besar bahwa paper berupa penelitian, kegiatan, dan poster tidak dituntut untuk sempurna secara profesional. Kami menyadari tahapan – tahapan pembelajaran setiap individu, yang terpenting di sini adalah kemauan untuk belajar dan tersedianya kesempatan untuk mengembangkan diri.

OLeh sebab itu, kami menerima paper dari anda yang rindu turut berkontribusi dalam youth mini conference ini sebagai pembicara konferensi atau dalam poster session dengan lingkup topik:

a. Technology Invention and/or Innovation to Support Green Life-Style
Penemuan dan Penerapan baru dari teknologi yang dapat diterapkan dengan mudah dan murah untuk membantu menjalankan gaya hidup ramah lingkungan.

b. 3R (Reduce/Reuse/Recycle) in my school/campus/community
Aktivitas yang telah dilakukan siswa, mahasiswa, atau komunitas dalam pengurangan jumlah sampah, penggunaan kembali barang yang msih bisa dipakai, atau mendaur ulang barang menjadi lebih menarik, mulai dari hal yang sederhana.

c. Green Campaign in my school/campus/community
Usaha yang dilakukan siswa, mahasiswa, atau komunitas dalam aksi nyata kehidupan ramah lingkungan dan atau aksi hijau lainnya dalam sekolah, kampus, komunitas atau bahkan di daerah jangkauan baik yang udah dilakukan ataupun masih diprogramkan.

Adapun kami akan akan memilih masing-masing 3 pembicara dari paper yang masuk dalam setiap topik di atas. 20 poster terpilih akan menempati ruangan tersendiri dan penyusun poster akan berdiri di samping poster untuk menjelaskan pada pengunjung poster tersebut mengenai isi posternya.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah youth mini-conference ini bersifat non-profit dengan minim budget. Oleh sebab itu kami tidak menyediakan fee transportasi dan sebagainya untuk pembicara konferensi maupun poster. Kami hanya dapat menyediakan sertifikat.

Abstract sebanyak 200-400 kata yang menggambarkan project anda serta data diri (CV) bisa anda kirimkan ke iymc2011.sse@gmail.com sebelum tanggal 14 Januari 2011. Bagi paper anda yang masuk nominasi akan kami umumkan lewat email/telp/sms serta kami informasikan lewat website ini pada tanggal 16 Januari 2011. Terima kasih.
informasi lain dapat diperoleh di http://iymc2011.co.cc/

The 6th Asia Pacific Conference on Reproductive and Sexual Health and Rights

CALL FOR APPLICATIONS

The 6th Asia Pacific Conference on Reproductive and Sexual Health and Rights
Yogyakarta, 19-22 October 2011

Theme: CLAIMING SEXUAL AND REPRODUCTIVE RIGHTS IN ASIAN AND PACIFIC SOCIETIES
Tracks
1. Youth Access to Sexual and Reproductive Health and Rights
2. Family planning, Maternal and Child Health and Nutrition Challenges to
Achieve MDGs
3. Gender Based Violence
4. Ageing Bodies, Vibrant Sexualities
5. Children: Rights to Protection and Information
6. Diversity and Inequality in SRHR
7. Linkages Between Population, SRHR and Climate Change
8. Dynamic in Pharmaceutical Development and SRHR
9. The Politics of Budget
10. Sexuality, Culture and Religions
11. HIV/AIDS and the Development Nexus

Youth Forum

1. Workshop on formulating guiding principles on diversity youth for in advocating for SRHR
2. Building alliance and inter-identity dialogues
3. Special inter-identity and intercultural art performance
4. Youth spaces in all activities of the conferences
5. Call for change through commitment tree/board
6. Youth campaign through daily bulletins, public blogs and internet-based social networks

Application Procedure

Application must be submitted through On-line Application Submission System
Scholarships will be available for some eligible participants

Conference Secretariat

Center for Population and Policy Studies, Gadjah Mada University
Masri Singarimbun Building, Jl. Tevesia, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia
Phone: 62-274-556564, 62-274-547867, Fax: 62-274-556563
Website: http://www.apcrshr6.org/
Email: info@apcrshr6.org

Deadline of Applications: 1st May 2011


For detail information please open : http://www.apcrshr6.org/

Akhir Tahun yang Indah dalam Persahabatan yang Indah

Hari ini saya meluangkan hari terakhir saya di tahun ini dengan orang yang sama ketika saya menghabiskan waktu terakhir saya di bulan November lalu: Naeli, Wiwid, dan Ulfi. Mereka adalah sahabat-sahabat saya yang luar biasa, tidak hanya di mata saya namun saya yakin juga di mata-mata orang-orang di sekitar mereka. Karena keluarbiasaan inilah mereka terpilih menjadi wakil dari Fakultas Ilmu Budaya UNDIP untuk mengikuti suatu program kunjungan budaya ke Universitas Nagoya, Jepang, setelah menyisihkan tujuh puluh lebih pesaing yang tidak kalah hebatnya.

Sembilan hari waktu yang kami luangkan di Jepang benar-benar membuka mata saya tentang siapa mereka sebenarnya. Awalnya saya mengenal Naeli sebagai sosok pekerja keras. Dia mengurus berbagai macam dokumen yang kami butuhkan selama perjalanan. Saat kami mendapat masalah karena penerbangan kami yang tertunda, Naelilah yang langsung turun tangan. Tanpa kenal lelah dia berlari ke sana-ke sini memastikan semuanya terkendali. Karena peran vitalnya ini, kami menjuluki salah satu mahasiswi peraih IPK tertinggi di Ilmu Sejarah ini sebagai tour leader kami.

Wiwid dan Ulfi tak kalah hebatnya. Wiwid yang saat ini berada di semester tujuh jurusan Sastra Inggris ini pernah aktif di dunia broadcasting dan saat ini menyibukkan diri di kursus Bahasa Jepang miliknya. Wiwid memang sangat fasih berbahasa Jepang, mungkin sama fasihnya dengan Bahasa Inggrisnya. Karena kelebihan inilah, ia bersama Ulfi, berperan sebagai komunikator kami dengan para dosen dan teman-teman kami di Jepang. Sementara Ulfi, yang notabene juga salah satu peraih IPK tertinggi dan mantan ketua himpunan mahasiswa di jurusan D3 Jepang, memang juga memiliki kecerdasan linguistik yang lebih. Mereka berdualah yang berada di garis depan ketika kami harus berinteraksi dengan orang-orang Jepang yang kami temui; mulai dari bapak-bapak yang menghampiri kami ketika kami terdampar di bandara Ngurah Rai Denpasar hingga teman-teman Jepang yang mengantarkan kami jalan-jalan di malam terakhir kami di sana.

Di hari terakhir di tahun ini, kami kembali membicarakan mimpi kami untuk kembali ke negara yang telah memberi kesan yang cukup dalam di hati kami. Kami mulai menyadari, jalan menuju ke sana lebih terjal dari yang kami kira sebelumnya. Tapi saya yakin, mereka adalah orang-orang hebat. Bukan saja karena mereka dianugerahi kekuatan-kekuatan yang telah ada sejak pertama kali mereka melihat dunia, namun juga karena mereka berhasil menempa diri menjadi pribadi-pribadi berkualitas selama dua puluh tahun lebih keberadaan mereka di dunia ini. Saya yakin, orang-orang hebat itu akan dapat meraih mimpi mereka: termasuk jika mereka bermimpi untuk kembali lagi 'ke sana'.